14 Februari 2010
Di hari Valentine tahun ini, tidak ada coklat dan bunga untuk dinikmati. Hanya keringat, kesenangan dan satu tas penuh makanan untuk disumbangkan.
06.30
Hujan sisa kemarin masih membasahi jalan aspal yang sayah lewati bahkan diantaranya menyisakan genangan dan matahari masih saja bersembunyi dibalik awan yang tampak malu-malu menyinari sayah yang sudah mulai mengayuh sepeda membelah jalan ibukota menuju taman menteng. hari ini adalah hari paling ditunggu para hipster khususnya di Jakarta karena hari ini merupakan pertama kalinya diselenggarakan Alley Cat di Jakarta dan mungkin di indonesia.
07.30-09.00
satu persatu peserta mulai tampak memenuhi lapangan taman menteng dari berbagai jenis sepeda. fixed gear, single speed, MTB, folding bike, low riders dan lain-lain
09.00-09.30
para peserta mulai didata dan dibagikan spoke card yang khusus dibuat untuk acara ini. Panitia berhasil menjaring 40 racers yang akan bertarung dalam balapan ini dan sayah mendapat no.020 untuk acara ini.hem..no cantik bukan?
The race
setelah meletakkan sepeda di tengah lapangan kami berkumpul di sisi lain untuk menerima penjelasan dan aturan dari perlombaan. Ada 5 unique checkpoint yang harus kami temukan dan minimal membeli 5 Kg kombinasi makanan untuk disumbangkan. Lomba ditandai sebuah ledakan dari mercon dan kami mulai lari berhamburan ke arah sepeda dan mulai berpacu untuk menjadi yang tercepat. Check point pertama adalah Kuburan Karet (makam karet Bivak) di jalan Karet pasar baru barat dan check point ini benar-benar unik karena terletak didalam komplek pemakaman.dibayangi horor kematian kami berpacu diantara makam-makam.setelah lengan kami distempel kami menuju check poin kedua yaitu Vihara Hok-Tek-T Jeng-Sin di jalan Prof.Drs.Satrio Casablanca.kemeriahan Imlek, lampion-lampion berwarna merah yang bergelantungan menambah semangat suasana balapan.sayang sayah tidak bisa menikmati lebih lama karena waktu terus mengejar kami, stempel kedua sudah sayah dapatkan. Check point ke tiga adalah KPJ Bulungan di Jl.Bulungan Jakarta Selatan. di sekitar senayan sayah sempat menyenggol spion sebuah mobil, makian dan bunyi nyaring klakson tiba-tiba menjadi merdu ditelinga.ah sayah sempat terkecoh oleh keberadaan panitia yang ternyata bukan sedang menjaga check point tapi beristirahat.setelah mendapat stempel kami menuju check point ke empat yaitu rumah baru dari Bike-to-Work sebuah komunitas pekerja bersepeda yang sangat besar dan gaungnya bahkan sudah ke manca negara.sekarang B2w menempati sebuah rumah di jl. Ahmad Dahlan 20, Jakarta selatan, sempat minum beberapa teguk air dan melewatkan sajian pisang yang sebenarnya cukup menggoda lidah tapi lagi-lagi sayah harus berpacu dengan waktu akhirnya saya meninggalkan check point tersebut. sebuah insiden hampir saja terjadi ketika menyusuri kanan jalan dan harus berbelok kekiri jalan di sebuah lampu lalu lintas yang sudah berganti warna.tapi syukur semua masih bisa terkendali dan lagi-lagi bunyi nyaring klakson begitu merdu.saatnya berbelanja karena check point terakhir sudah didepan mata.menepi sejenak ke sebuah mini market saya membeli 5kg beras dan beberapa makanan kaleng.sayah mungkin bukan yang tercepat bahkan saya tidak tau letak dari seluruh check point tersebut bila harus berjalan sendiri, hanya saja saya beruntung menjadi orang pertama yang berhasil menemukan check point terakhir yaitu Ecobar 365 di Kemang raya.
Di hari Valentine tahun ini, tidak ada coklat dan bunga untuk dinikmati. Hanya keringat, kesenangan dan satu tas penuh makanan untuk disumbangkan.
06.30
Hujan sisa kemarin masih membasahi jalan aspal yang sayah lewati bahkan diantaranya menyisakan genangan dan matahari masih saja bersembunyi dibalik awan yang tampak malu-malu menyinari sayah yang sudah mulai mengayuh sepeda membelah jalan ibukota menuju taman menteng. hari ini adalah hari paling ditunggu para hipster khususnya di Jakarta karena hari ini merupakan pertama kalinya diselenggarakan Alley Cat di Jakarta dan mungkin di indonesia.
07.30-09.00
satu persatu peserta mulai tampak memenuhi lapangan taman menteng dari berbagai jenis sepeda. fixed gear, single speed, MTB, folding bike, low riders dan lain-lain
09.00-09.30
para peserta mulai didata dan dibagikan spoke card yang khusus dibuat untuk acara ini. Panitia berhasil menjaring 40 racers yang akan bertarung dalam balapan ini dan sayah mendapat no.020 untuk acara ini.hem..no cantik bukan?
The race
setelah meletakkan sepeda di tengah lapangan kami berkumpul di sisi lain untuk menerima penjelasan dan aturan dari perlombaan. Ada 5 unique checkpoint yang harus kami temukan dan minimal membeli 5 Kg kombinasi makanan untuk disumbangkan. Lomba ditandai sebuah ledakan dari mercon dan kami mulai lari berhamburan ke arah sepeda dan mulai berpacu untuk menjadi yang tercepat. Check point pertama adalah Kuburan Karet (makam karet Bivak) di jalan Karet pasar baru barat dan check point ini benar-benar unik karena terletak didalam komplek pemakaman.dibayangi horor kematian kami berpacu diantara makam-makam.setelah lengan kami distempel kami menuju check poin kedua yaitu Vihara Hok-Tek-T Jeng-Sin di jalan Prof.Drs.Satrio Casablanca.kemeriahan Imlek, lampion-lampion berwarna merah yang bergelantungan menambah semangat suasana balapan.sayang sayah tidak bisa menikmati lebih lama karena waktu terus mengejar kami, stempel kedua sudah sayah dapatkan. Check point ke tiga adalah KPJ Bulungan di Jl.Bulungan Jakarta Selatan. di sekitar senayan sayah sempat menyenggol spion sebuah mobil, makian dan bunyi nyaring klakson tiba-tiba menjadi merdu ditelinga.ah sayah sempat terkecoh oleh keberadaan panitia yang ternyata bukan sedang menjaga check point tapi beristirahat.setelah mendapat stempel kami menuju check point ke empat yaitu rumah baru dari Bike-to-Work sebuah komunitas pekerja bersepeda yang sangat besar dan gaungnya bahkan sudah ke manca negara.sekarang B2w menempati sebuah rumah di jl. Ahmad Dahlan 20, Jakarta selatan, sempat minum beberapa teguk air dan melewatkan sajian pisang yang sebenarnya cukup menggoda lidah tapi lagi-lagi sayah harus berpacu dengan waktu akhirnya saya meninggalkan check point tersebut. sebuah insiden hampir saja terjadi ketika menyusuri kanan jalan dan harus berbelok kekiri jalan di sebuah lampu lalu lintas yang sudah berganti warna.tapi syukur semua masih bisa terkendali dan lagi-lagi bunyi nyaring klakson begitu merdu.saatnya berbelanja karena check point terakhir sudah didepan mata.menepi sejenak ke sebuah mini market saya membeli 5kg beras dan beberapa makanan kaleng.sayah mungkin bukan yang tercepat bahkan saya tidak tau letak dari seluruh check point tersebut bila harus berjalan sendiri, hanya saja saya beruntung menjadi orang pertama yang berhasil menemukan check point terakhir yaitu Ecobar 365 di Kemang raya.
Acara ini berhasil mengumpulkan 75kg beras, beberapa kg gula, makanan kaleng, sirup, susu, minyak, mie instant bahkan beberapa ikat rambutan yang semuanya akan disumbangkan bagi mereka yang membutuhkan. Hari ini sungguh hari yang begitu menyenangkan dan hari terliar selama sayah bersepeda.
PS : Foto-Foto ada DISINI
PS : Foto-Foto ada DISINI
0 comments:
Posting Komentar