Ini bukan tentang dunia yang makin sempit karena program Keluarga Berencana yang diusung pemerintah gagal dalam program 100 hari atau makin sempit karena tiap habis lebaran banyak orang yang tiba-tiba menyerbu Jakarta karena dianggap lebih menjanjikan. Tapi ini adalah sebuah teori, ya ini adalah sebuah teori. Pernah dengar tentang teori dunia menyempit? Itu loh sebuah keadaan dimana kok sepertinya di mana-mana kita akan menemukan sesuatu yang berhubungan dengan seseorang. misalnya kamuh berteman dengan sayah, sayah berteman dengan asep, asep bersahabat dengan ujang, ujang berpacaran dengan siti kemudian kamuh berkenalan dengan siti dan kemudian setelah mengenal siti kamu akhirnya tahu bahwa siti adalah mantan dari sahabat temannya sayah. masih bingung?ah bodoh sekali kamuh!! intinya setelah mengenal siti, kamu menyadari bahwa ternyata siti juga mengenal sayah yang ternyata adalah teman kamuh.
“ah begitu doang saya juga pernah kang!!”
“ah begitu doang saya juga pernah kang!!”
“Iya memang simple klo misalnya sayah,kamuh,siti,ujang dan asep berada satu RT.bagaimana klo beda RT?”
“masih deket itu mah kang”
“okelah klo beg beg begitu, misalnya beda kota?beda propinsi?beda pulau?atau beda negara?
“waduh klo itu sungguh kebetulan yang sangat mustahal kang”
Dan sayah baru saja mengalaminya. kamuh dan sayah beda RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Kota, Propinsi bahkan kita ups bukan kita tapi kamuh dan sayah bahkan berbeda pulau dan tiba-tiba tanpa sengaja sayah mengenal teman kamuh oh bukan sekedar teman bahkan dia sahabat kamuh iya kamuh, perempuan yang paling sayah hormati, perempuan yang paling sering mendengar sayah tertawa, dan satu-satunya yang saya perlihatkan air mata. Ah..betapa sempitnya dunia ini.padahal engkong teman sayah pernah memberi nasehat.
“eh tong..dunia kaga selebar kolor”
0 comments:
Posting Komentar