ShoutMix chat widget

Rabu, Februari 23, 2011

Jakarta Critical Mass (JCM) #5



Hari : Sabtu Malam
Tanggal : 26 Februari 2011
Dress code : RED wears/jersey/shirt
Tikum : Parkiran FX Plaza, Sudirman.
jam kumpul : 19.00 - till u drop
Biaya : FREE alias GRATIS 
500 peserta pertama yang datang akan mendapat 1 buah LightBand velcro GRATIS
CP : Gatot (085781284702) / Nana (085694000052)

Senin, Februari 21, 2011

Sepeda: tren atau pilihan?



Sepeda. Siapa yang tidak kenal dengan sepeda? Beroda dua dengan setang dan saddle sebagai tempat duduk, serta sepasang pedal untuk mengayuh. Sepeda tidak hanya sebagai sarana olahraga atau media transportasi ringan semata, sepeda dengan berbagai bentuk dan fungsi kekiniannya menjadi trend bahkan bagian dari fashion.


Sepeda lipat menjadi alat transportasi portable yang bisa ditenteng dan masuk ke dalam kereta atau bus umum, kemudian ikut masuk ke dalam lift dan akhirnya terparkir di cubicle kantor. Dengan ukuran ban antara 20” atau 16” plus body ringan semacam aluminium, membuat seli (sepeda lipat – red) menjadi favorit para yuppies.

Sementara bagi yang suka fashion, atau setidaknya peduli dengan gaya, pilihan jatuh pada fixed gear. Fixed gear yang juga sering disebut fixie, menjadi bahan perbincangan akhir-akhir ini, selain kebiasaannya yang hadir dengan aneka warna, tubuhnya pun terbilang ringan. Bukan karena bahannya yang aluminium atau chromolly seperti jenis sepeda lain, tapi memang jenis sepeda fixie sangat minimalis, tanpa aksesori yang tidak perlu, jadi jangan heran bila Anda melihat sepeda fixie yang tanpa rem. Konsep minimalis yang ‘sadar gaya’ ini menjadi pilihan banyak orang. Asyiknya lagi, sepeda ini customize, sangat bisa dibentuk berdasar budget atau kepribadian si empunya.
Saya sendiri, menganggap sepeda saya sebagai istri kedua. Setiap saya pulang ke rumah, yang pertama kali saya temui adalah istri dan anak saya, baru selanjutnya saya akan menemui sepeda saya. Mungkin benar apa kata banyak orang bahwa ‘boys will be boys’, sampai kapanpun lelaki akan tetap memiliki ‘mainan’ sebagai penyaluran hobi. Yang saya suka dari sepeda, selain mudah perawatan dan sangat bisa customize meski dengan pengetahuan teknis yang terbatas, juga fleksibilitasnya. Sepeda dengan mudahnya bisa masuk ke dalam rumah, bahkan kamar. Sepeda bagi sebagian kawan saya yang lain bahkan sudah seperti gadget, can’t live without it!

Jika dilihat dari perkembangan sepeda selama 5-6 tahun terakhir, para pengguna sepeda pun semakin meningkat. Kita bisa dengan mudah bengkel-bengkel sepeda berkualitas, munculnya majalah-majalah sepeda sebagai referensi, dan toko-toko yang menjual sepeda, baik yang offline maupun yang online. Orang-orang makin menyadari arti penting sepeda, bahwa sepeda itu baik dan bagus untuk hidup kita, banyak manfaatnya. Saya yakin, ini tidak hanya sebatas trend, namun akan terus booming. Saya juga sangat senang ketika mendengar maraknya seruan dibuatnya jalur sepeda di Jakarta. Semoga terwujud! [hp]

Sabtu, Februari 12, 2011

Menentukan ukuran frame sepeda

Beberapa orang menganggap ukuran frame adalah hal yang tidak penting, tetapi sebenarnya bagian ini sangatlah penting karena menyangkut nyaman tidaknya sebuah sepeda dikendarai. frame terlalu besar ataupun terlalu kecil selain tidak nyaman dimata juga akan tidak nyaman dikendarai bahkan dibeberapa kasus dapat membahayakan masa depan.

"Bahaya gimana kang??"
begini, seandaikan frame kamu kegedean maka kamu tidak dapat menapakkan kaki dengan sempurna ditanah karena bagian top tube mentok di selangkangan. bisa dibayangkan bila harus berhenti tiba-tiba dan si "dede" harus beradu pedang dengan top tube?uuh membayangkannya saja bikin ngilu

"Jadi gimana kang cara dapat ukuran frame yang tepat?"
ikuti cara-cara berikut ini :
  1. Lepaskan alas kaki kemudian berdiri tegak dengan tumit, pantat dan kalau bisa punggung menempel pada dinding yang tegak lurus. Jarak kedua telapak kaki membenggang kira-kira 30 cm seperti ketika mengayuh sepeda.
  2. Mintalah seseorang mengukur tinggi badan anda (height) dan mengukur jarak dari lantai hingga pangkal paha atau selakangan (inseam). Catat keduanya
  3. Buka website ini dan pilih jenis sepeda anda. kemudian masukkan angka-angka tadi ke tiap form.  Pada form Leg Lenght, masukkan angka inseam anda. Jika anda sulit mengkonversi ke Inchi maka ganti menjadi Centimeters pada kiri bawah. Klik submit maka anda akan diberikan sheet data ukuran frame dan crank yang tepat untuk tubuh anda berikut range ukuran yang memungkinkan.
 Sayah akan mencontohkan perhitungan berdasarkan tubuh sayah untuk frame fixie menggunakan road bike size sheet karena frame fixie hampir mirip geometrinya dengan roadbike


Pengukuran ini adalah pengukuran standart mungkin akan berbeda untuk pengukuran seorang atlit ataupun pengguna dengan kebutuhan khusus. selamat mencoba semoga dengan frame yang tepat menambah kenyamanan dalam bersepeda

Jumat, Februari 04, 2011

Mengakali keterbatasan Skid Patch by Galihleo

Kita semua tahu, hubungan fixie dengan skid itu sangat erat sekali, bahkan skid sudah menjadi salah satu menu wajib bagi yang maen fixie. Karena dengan skid inilah kita bisa memelankan hingga menghentikan laju sepeda kita…
Masalahnya, dampak negatifnya adalah skid itu makan ban… dan ban itu harganya ga murah…
Skid patch bisa di dapat dengan mencari pembagian (dengan bilangan yang sama) dari jumlah teeth pada crank dan jumlah teeth pada cog… usahakan jumlah skid patch dua digit (10 keatas), biar ban tetep awet..
Menurut saya ada dua solusi, solusi non teknis dan solusi teknis…

Solusi non teknisnya menurut saya adalah, pasang rem depan.. dengan rem depan terpasang, biasanya niatan buat skid sedikit berkurang…

Solusi teknisnya adalah:
1. Pake Cog bilangan prima: 17 atau 19 yang sudah banyak tersedia di pasaran (ulir atau six bolt buatan temen kita)
2. Pake chainring bilangan prima (53 atau 47), untuk yang 53 agak mudah didapatkan, biasanya crank road ada yang pake kombinasi 53-39, tinggal copot aja 39-nya, pake yang 53. Dengan pake chainring ini, skid patchnya menjadi berapapun teeth yang ada di cog kita…

Dengan solusi nomor 1 dan 2 tersebut langsung selesai masalah, skid patch otomatis langsung nambah (apalagi kalo masuk kategori ambidextrous skidder..). tapi kendalanya adalah, harus beli lagi, dan harus itung-itungan rasio lagi..
Lalu gimana kalo misalnya saya udah pas ama rasio yang saya pake dan lagi males untuk beli-beli lagi karena ada kebutuhan yang laen? Di nomor berikutnya saya akan coba jelaskan solusi teknis yang asal-asalan, hahahhaha…

3. Eng-ing-eng… saatnya ngasal…
Yaitu dengan rajin memindah posisi roda belakang… maksudnya gimana? Roda belakang di pindah ke depan? Oooh bukan-bukan…
Maksudnya gini, contohnya sepeda saya, rasio 48-20, menghasilkan 5 skid patch, tentu 5 skid patch bukan angka yang menyenangkan… (gambar saya ambil dari google, dengan sedikit sotosop)…



Di gambar menunjukan skid patch yang ada (titik kuning)…

Sebenernya cara ini bukan untuk menambah angka skid patch, angka skid patch adalah hasil hitung-hitungan eksak dari pemakaian rasio gear… tapi cara ini menurut saya lebih untuk “menggeser” titik skid patch sebelumnya…
Jadi misalnya titik yang kuning itu adalah skid patch yang ada, maka bagian ban yang cepet abis hanya di titik itu saja, dengan menggeser titik skid patch dari titik sebelumnya, maka beban bagian yang cepet abis juga akan bergeser (tidak hanya di satu titik).
Caranya, pertama kita bisa lepas rante kita, lalu geser roda sedikit (kira-kira diantara titik skid patch satu dengan yang lainnya), lalu pasang kembali…



Nah, titik orange itu adalah skid patch yang baru yang bergeser… masih tetep 5 kan? Tapi bebannya sudah bergeser dari titik semula… jadi permukaan yang kegerus ga itu-itu aja… mungkin cara ini bisa kita lakukan secara regular tiap beberapa kali setelah riding, agar distribusi beban lebih merata…

Demikian sharing asal-asalan saya, mohon dikoreksi kalo ada kekurangan dan kesalahan, dan silahkan kalo ada yang mau menambahkan atau kalo ada yang punya cara lain yang lebih tepat, hehehe…

Kamis, Februari 03, 2011

HI guys

wow pertambahan fixie di indonesia sangat cepat bukan dan sepertinya program KB tidak berhasil disini karena bisa dipastikan beberapa orang memiliki lebih dari 1 sepeda.gimana dengan kamuh?

sisi positifnya adalah fixie ternyata mampu merebut perhatian sebagian orang yang mungkin sebelumnya tidak terfikirkan untuk bersepeda di Jakarta. dan sepertinya fixie di Indonesia adalah yang terbesar di dunia

"apa sih menariknya fixie?"
menurut sayah sih warna tidak dapat dipungkiri sebagai salah satu gula disini. satu sepeda dengan sepeda lainnya sangat berbeda jadi sepedanya menjadi sangat personal menjadi sebuah identitas bagi si empunya. yang kedua adalah apareal,banyak jenis tas yang digunakan dari messenger bag,rolltop,back pack dll belum lagi cycling cap,dan dengan segala kesimpelannya bisa pake jin,celana pendek,kaos dan tidak dibutuhkannya trek khusus anytime mau gowes tinggal gowes saja.

dan selalu ada sisi negatif, beberapa rider tanpa sadar membahayakan dirinya sendiri.belum memiliki skill yang mumpuni terlihat brakeless dan bahkan tanpa toeclips dan strap.atau untuk sebagian orang yang menjadikan sepeda ini sebagai bagian dari berjalan di catwalk yang berlomba-lomba memperlihatkan kemahalan sepedanya tidak dipungkiri menjadikan peluang kejahatan di jalan atau menunggu kelengahan si empunya.

tapi apapun sepedanya yang penting sepedaannya. yang penting semakin banyak yang merasakan nikmatnya bersepeda.

oh iya ditahun baru ini write-bike memiliki seorang kontributor lagi. seorang yang telah lama malang melintang di dunia persepedahan dari mulai XC,DH,Fixie,City bike pernah digelutinya please welcome to Galihleo walopun ada sedikit kendala semoga kedepan kita akan lihat tulisan-tulisannya disini. dan untuk sementara sayah akan coba kumpulkan tulisan-tulisan beliau disini untuk kita nikmati bersama