Sepeda pertama saya merupakan sepeda onthel tanpa diketahui asal-usulnya.ibarat calon istri bobot, bibit dan bebetnya kurang jelas jadi dikhawatirkan kalo menikah tidak akan membawa kesejahteraan. Tapi karena sudah kebelet akhirnya disambangi juga si empunya sepeda.
“sepedanya kenapa dijual pak?”
“nganu, saya sudah punya istri baru eh motor baru”
“oh mau dijual berapa pak?”
“200 ribu aja de!”
“100 ribu aja ya pak?”
“wah ga dapet de,ban sama velgnya aja baru,saya ganti araya loh velgnya, klo saya sih situ mau 200 ribu silahken klo ga mau ya nda apa-apa”
Beuh songong banget nih si bapak, tapi kadung cinta akhirnya saya persunting juga dia (sepedanya, bukan bapaknya).Ini penampakan sepedanya setelah pergantian beberapa komponennya .
Setelah itu kami jadi begitu akrab, kemana-mana selalu bersama, tak terpisahkan lah pokoknya.
Hal itu terjadi sebelum orang ini datang. Bujuk rayunya begitu dasyat
"kamuh sudah pernah genjot MTB?"
"belum.."
"beuh cobain deh, nanti kita offroad ke luar kota naik gunung,turun gunung..belum lagih ketemu gadis desa yang bahenol bin demplon,,mereka seneng liat kita naek sepeda"
"gunung beneran kang?"
"hus dasar piktor!!"
sampai akhirnya saya pun tergoda untuk berpoligami.orang ini pula yang membantu mencarikan yang terbaik untuk yang kedua.akhirnya pilihan jatuh pada rara sebuah frame torabora xc keluaran da bomb.bila dibanding sepeda pertama jelas torabora ini bobot, bibit, dan bebetnya lebih jelas.
Frame : da bomb torabora xc
Fork : RST Titans
Crank : Sountur
Sproket : Shimano Deore
Stem : Amoeba Borla
Handle bar : Kalloy
Head set : FSA
Brake : Shimano non-series M485
Grip : da bomb
RD : Shimano Deore
FD : Shimani Deore XT
Sadel : Velo
Sifter : Shimano
Seat post : Richy
Seat clamp : MJ
Pedal : welgo
Ban : Maxxis Larsen
Rara terbiasa saya siksa di trek offroad cihuni,biasanya setiap sabtu saya siksa disana.masih kurang puas beberapa kali saya siksa di luar kota mulai dari curug 1000, curug panjang, curug cilember, rindu alam, dan tempat-tempat lainnya.
Setelah merenung dan mendapat wangsit di tempat ini terpikirkan untuk meringankan beban si rara. Akhirnya saya pun mempersunting sebuah road bike jadul yang rencananya saya jadikan fixed gear untuk menemani saya setiap hari.sedangkan rara saya khususkan untuk di siksa.
Witing tresno jalaran soko kulino, adanya cinta karena terbiasa. Aku jatuh cinta begitu dalam dengan fixie karena seringnya bersama.mengutip kata-kata seorang teman, naik fixie ibarat malam pertama, ada kekhawatiran, ada birahi, ada kasih sayang, ada penyerahan&ketulusan dan setelah itu terjadi dialog yang sangat intim pada malam-malam berikutnya.
Dibanding sepeda yang lain maka fixie paling banyak mengalami perubahan.berikut ini foto-foto perubahan si fixie,sebenarnya masih berubah lagi tp saya belum sempat memfotonya.
Saat ini masih terfikirkan untuk menambah satu sepeda lagi, kenapa satu? karena dalam poligami boleh empat bukan? dan saya baru punya tiga..hehehe