lihat foto di atas?
Ini adalah group terakhir mini race di acara medan fixed gear festival 2011. menariknya group ini adalah saat dua generasi yang berbeda usia bertemu. peserta termuda dengan peserta tertua.
menurut kalian siapa yang akan memenangi balapan?
ternyata yang memenangi balapan di group tersebut adalah peserta dengan usia paling tua. saya coba berbincang-bincang dengan beliau. Adalah Pak Untung nama peserta tersebut yang dengan meyakinkan mampu melibas tenaga-tenaga muda. Pria yang kini berprofesi sebagai pengacara ini ternyata adalah seorang sprinter seangkatan dengan legenda sepeda Indonesia Puspita Mustika. Pak Untung ini pernah mencapai peringkat ke-4 pada PON tahun 1985 yang diadakan di Ancol.
loh ko di Ancol kang?
dulu disana ada velodrome?
pertama mendengarnya saya pun bingung, apakah di tahun 1985 di Ancol ada velodrome? sayapun mencoba browsing tentang PON XI 1985 yang berlangsung di Jakarta dan menemukan arsip dari majalah Tempo yang intinya sirkuit ancol yang biasa digunakan untuk arena balap motor dan mobil itu selama PON XI berubah fungsi menjadi Velodrome. Lokasi di bibir pantai dan jalan yang datar membuat pembalap berperang melawan hembusan angin dan juga dibutuhkan teknik serta keberanian tingkat tinggi ketika memasuki tikungan. jadinya mirip race fixed gear yah?.Ujung dari permasalahan itu adalah velodrome di rawamangun yang dibangun sejak 1973 tidak siap digunakan untuk PON, selain bagian tribun yang coreng moreng, lintasannya pun sudah belumut dan berlubang di tikungan-tikungannya. Konsekuensi dari dipindahkannya lintasan adalah tidak diakuinya semua rekor yang terjadi di Ancol
Balik lagi ke medan fixed festival 2011,
sayang langkah pak Untung di kelas mini race harus berhenti di babak semi final dikarenakan ban bocor di lap ke-2. tapi saya tetap salute melihat semangatnya.
0 comments:
Posting Komentar